Rabu, 20 April 2011
by : Harun Yahya
Orang sering kali cenderung memberikan sesuatu jika sesuatu yang diberikan itu tidak merugikan kepentingannya. Misalnya, ketika seseorang memberikan harta bendanya kepada orang miskin, sering kali ia memberi¬kan sesuatu yang tidak lagi diperlukannya dan tidak disukainya, sudah ketinggalan mode, atau tidak layak pakai. Tampaknya orang merasa berat untuk memberikan harta benda yang dicintainya, padahal sesungguhnya ke¬der¬mawanan seperti ini sangat penting untuk membersihkan diri dan agar mencintai amal kebajikan. Ini merupakan rahasia penting yang diungkapkan Allah kepada umat manu¬sia. Allah telah menyatakan bahwa tidak ada cara lain untuk mencapai kebajikan bagi manu¬¬sia kecuali melalui:

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan sebelum kamu menafkahkan sebagian dari harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesung-guhnya Allah mengetahuinya.” (Q.s. Ali Imran: 92).

“Hai orang-orang yang beriman, nafkah¬kanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik dan sebagian dari apa yang Kami kelu¬ar¬kan dari bumi untukmu. Dan ja¬ngan¬lah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sen-diri tidak mau mengambilnya me¬lainkan dengan memicingkan mata terha¬dapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.s. al-Baqarah: 267).
Baca... Manusia Harus Memberikan Apa yang Ia Cintai kepada Orang Miskin

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Buku Tamu